Sunday, 18 October 2015

CIRI-CIRI KARANGAN ILMIAH

Nama             :   Dinda Anugrah Mutiara
Kelas              :   3EB25
NPM               :   22213547

PENGERTIAN
Karya ilmiah adalah  karangan yang disusun secara sistematis dan bersifat ilmiah.Menurut Zainal Arifin karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodelogi penulisan yang baik dan bemar.Karangan ilmiah harus ditulis secara jujur dan akuran berdasarkankebenaran tanpa mengingat akibatnya.Kebenaran dalam sebuah karya ilmiah bukan merupakan normatif, melainkan kebenaran objektif, positif sesuai dengan fakta dan data di lapangan.

CIRI-CIRI KARYA ILMIAH
Sebuah karya ilmiah dapat dikenal dari sebuah ciri-ciri berikut:
a.    Menyajikan fakta objektif secara sistematis

b.    Pernyataan cermat, tepat, tulus, dan benar, serta tidak memuat terkaan

c.    Penulisnya tidak mengejar kuntungan pribadi

d.    Penyusunannya dilaksanakan secara sistematis, konseptual dan procedural

e.    Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa dukungan fakta

f.    Tidak emotif menonjolkan perasaan

g.    Tidak bersifat argumentatif, tetapi kesimpulannya terbentuk atas dasar fakta



DAFTAR PUSTAKA


ANALOGI

Nama             :   Dinda Anugrah Mutiara
Kelas              :   3EB25
NPM               :   22213547

PENGERTIAN ANALOGI

Analogi atau kadang-kadang disebut juga analogi induktif adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa khusus yang mirip satu sama lain, kemudian menyimpulkan bahwa apa yang berlaku untuk suatu hak akan berlaku pula untuk hal yang lain. Sebab itu sering timbul salah pengertian antara analogi induktif atau analogi logis sebagai yang dikemukakan di atas analogi deklaratif atau analogi penjelas yang termasuk dalam soal perbandingan. Analogi dilakukan karena sesuatu yang dibandingkan dengan pembandingnya memiliki kesmaan fungsi atau peran. Melalui analogi, seseorang dapat menerangkan sesuatu yang abstrak atau rumit secara konkrit dan lebih mudah dicerna.

Analogi yang dimaksud disini adalah analogi induktif atau analogi logis. Analogi induktif (kias) adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa atau gejala khusus yang satu sama lain memiliki kesamaan untuk menarik ebuah kesimpulan. Karena titik tolak penalaran ini adalah sebuah kesamaan karakteristik diantara dua hal, maka kesimpulannya akan menyiratkan  “apa yang berlaku pada suatu hal akan berlaku pula untuk hal lainnya” dengan demikian dasar kesimpulan yang digunakan merupakan ciri pokok atau esensi yang berhubungan erat dari dua hal yang danalogikan.

Analogi induktif atau analogi logis sebagai suatu proses penalaran bertolak dari suatu kesamaan actual antara dua hal. Berdasarkan kesamaan aktual itu, penulis dapat menurunkan suatu kesimpulan bahwa karena kedua hal itu mengandung kemiripan dalam hal-hal yang penting, maka mereka akan sama pula dalam aspek-aspek yang kurang penting.

Sebagai ilustrasi mengenai analogi ini perhatikan contoh berikut.
Clara adalah tamatan Fakultas Ekonomi Universitas London. Ia telah memberikan prestasi yang luar biasa pada perusahaan Camroll, tempat ia bekerja. Ia telah mengajukan banyak usul mengenai cara pemecahan atas kesulitan-kesulitan yang dihadapi perusahaannya. Pada waktu penerimaan pegawai-pegawai baru, Direktur Perusahaan langsung menerima Rohmi, karena Rohmi adalah seorang alumnus Fakultas Ekonomi Universitas London, seperti halnya Clara. Semua pelamar-pelamar lain diabaikan begitu saja. Menurut logika direktur, karena Rohmi tamatan Fakultas ekonomi Universitas London, maka pasti ia memiliki juga kecerdasan dan kualitas yang sama atau sekurang-kurangnya sama dengan Clara.

Dalam hal ini ia tidak mengambil keputusan karena data-data yang mengungkapkan siapa itu Rohmi, tetapi ia melihat bahwa Rohmi berasal dari Fakultas Ekonomi Universitas London seperti halnya dengan Clara yang telah dikenalnya. Bahwa Universitas atau sekurang-kurangnya Fakultas yang dibina oleh tenaga-tenaga dosen yang ahli dan berwibawa dalam masalah ekonomi. Bahwa Fakultas Ekonomi itu juga mempunyai disiplin yang tinggi. Bahwa para alumninya juga terkenal dimana-mana. Dan hal itu telah membuktikan  dengan prestasi yang diperlihatkan Clara. Pasti Rohmi juga akan memberikan prestasi yang sama.

Analogi sebagai suatu proses penalaran untuk menurunkan suatu kesimpulan berdasarkan kesamaan aktual antara dua hal itu dapat diperinci lagi untuk tujuan-tujuan berikut:

1)      Untuk meramalkan kesamaan. Bila dewasa ini kita sering berbicara mengenai ekologi dan ekosistem, satuan lingkungan hidup antara unsure-unsur tumbuha-hewan-manusia, dan berusaha menjaga keharmonisan ekologi tersebut, maka dapat juga dikemukakan bahwa perpindahan manusia ke suatu lingkungan baru dapat merusak ekologi tersebut, bukan hanya karena terjadi penebangan hutan dan sebagainya, tetapi juga hubungan dengan penduduk yang sudah ada dapat mengganggu ekuilibrium yang ada. Barangkali kita dapat menolak pendapat itu dengan mengatakan bahwa manusia bukan tumbuh-tumbuhan dan binatang, karena manusia dapat menyesuaikan diri dengan manusia lainnya. Tetapi kebenaran mengenai kesimpulan di atas toh tidak dapat disangkal begitu saja. Maka untuk itulahmanusia-manusia yang hendak memasuki lingkungan yang baru itu harus mempelajari situasi dan adat kebiasaan penduduk setempat untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan.

2)      Untuk menyingkapkan kekeliruan. Pada suatu waktu orang-orang takut berpergian dengan pesawat terbang, karena banyak kali terjadi kecelakaan dengan pesawat terbang yang tidak sedikit banyak meminta korban. Bila demikian sebaiknya orang-orang jangan tidur ditempat tidur, karena hampir semua manusia yang meninggal normal, menemui ajalnya di tempat tidur. Kedua pikiran ini sama-sama kaburnya, sehingga perlu ditolak.

3)      Untuk menyusun sebuah klasifikasi. Bila kita mengetahui mengenai suatu penyakit dengan gejala-gejala tertentu dan belum tahu yang sebenarnya mengenai nama penyakitnya, sekurang-krangnya dengan memperhatikan gejala gejala yang timbul, penyakit itu dapat diklasifikasikan dalam kelas-kelass penyakit tertentu. Dan klasifikasi sangat diperlukan dan selalu dapat diberikan sebelum proses induksi atau deduksi.

Seperti halnya dengan generalisasi yang tumpang tindih dengan hipotese, maka analogi ini juag dapat tumpang tindih dengan hipotese. Tidak ada garis yang tegas membedakan satu dari yang lainnya. Analogi induktif untuk meramalkan kesamaan bisa juga merupakan hipotese, dan untuk menyusun klasifikasi jelas ia dapat juga dimasukkan dalam klasifikasi.

Analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada. Contohnya pada kata dewa-dewi, putra-putri, pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.
Contoh Analogi :

Kita banyak tertarik dengan planet mars, karena banyak persamaannya dengan bumi kita. Mars dan Bumi menjadi anggota tata surya yang sama. Mars mempunyai atsmosfir seperti bumi. Temperaturnya hampir sama dengan bumi. Unsur air dan oksigennya juga ada. Caranya mengelilingi matahari menyebabkan pula timbulanya musim seperti bumi. Jika bumi ada mahluk. Tidaklah mungkin ada mahluk hidup diplanet Mars.
Dr. Maria C. Diamind tertarik untuk meneliti pengaruh pil kontrasepsi terhadap pertumbuhan cerebal cortex yang sangat rendah dibandingkan dengan tikus-tikus lain yang tidak diinjeksi. Berdasarkan studi tiu, Dr. Diamond seorang profesor antomi dari University of California menyimpulkan bahwa pil kontrasepsi dapat menghambat perkembangan otak penggunanya. Dari contoh diatas, Dr. Diamond menganalogikan anatomi tikus dengan manusia. Jadi, apa yang terjadi pada tikus akan terjadi pula pada manusia.


DAFTAR PUSTAKA