Nama : Dinda
Anugrah Mutiara
Kelas : 3EB25
NPM
: 22213547
PENGERTIAN ANALOGI
Analogi
atau kadang-kadang disebut juga analogi induktif adalah suatu proses
penalaran yang bertolak dari dua peristiwa khusus yang mirip satu sama lain,
kemudian menyimpulkan bahwa apa yang berlaku untuk suatu hak akan berlaku pula
untuk hal yang lain. Sebab itu sering timbul salah pengertian antara analogi
induktif atau analogi logis sebagai yang dikemukakan di atas analogi
deklaratif atau analogi penjelas yang termasuk dalam soal
perbandingan. Analogi dilakukan karena sesuatu yang dibandingkan dengan
pembandingnya memiliki kesmaan fungsi atau peran. Melalui analogi, seseorang
dapat menerangkan sesuatu yang abstrak atau rumit secara konkrit dan lebih
mudah dicerna.
Analogi
yang dimaksud disini adalah analogi induktif atau analogi logis. Analogi
induktif (kias) adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa
atau gejala khusus yang satu sama lain memiliki kesamaan untuk menarik ebuah
kesimpulan. Karena titik tolak penalaran ini adalah sebuah kesamaan
karakteristik diantara dua hal, maka kesimpulannya akan menyiratkan “apa
yang berlaku pada suatu hal akan berlaku pula untuk hal lainnya” dengan
demikian dasar kesimpulan yang digunakan merupakan ciri pokok atau esensi yang
berhubungan erat dari dua hal yang danalogikan.
Analogi
induktif atau analogi logis sebagai suatu proses penalaran bertolak dari suatu
kesamaan actual antara dua hal. Berdasarkan kesamaan aktual itu, penulis dapat
menurunkan suatu kesimpulan bahwa karena kedua hal itu mengandung kemiripan
dalam hal-hal yang penting, maka mereka akan sama pula dalam aspek-aspek yang
kurang penting.
Sebagai ilustrasi mengenai
analogi ini perhatikan contoh berikut.
Clara adalah tamatan
Fakultas Ekonomi Universitas London. Ia telah memberikan prestasi yang luar
biasa pada perusahaan Camroll, tempat ia bekerja. Ia telah mengajukan banyak
usul mengenai cara pemecahan atas kesulitan-kesulitan yang dihadapi
perusahaannya. Pada waktu penerimaan pegawai-pegawai baru, Direktur Perusahaan
langsung menerima Rohmi, karena Rohmi adalah seorang alumnus Fakultas Ekonomi
Universitas London, seperti halnya Clara. Semua pelamar-pelamar lain diabaikan
begitu saja. Menurut logika direktur, karena Rohmi tamatan Fakultas ekonomi
Universitas London, maka pasti ia memiliki juga kecerdasan dan kualitas yang
sama atau sekurang-kurangnya sama dengan Clara.
Dalam
hal ini ia tidak mengambil keputusan karena data-data yang mengungkapkan siapa
itu Rohmi, tetapi ia melihat bahwa Rohmi berasal dari Fakultas Ekonomi
Universitas London seperti halnya dengan Clara yang telah dikenalnya. Bahwa
Universitas atau sekurang-kurangnya Fakultas yang dibina oleh tenaga-tenaga
dosen yang ahli dan berwibawa dalam masalah ekonomi. Bahwa Fakultas Ekonomi itu
juga mempunyai disiplin yang tinggi. Bahwa para alumninya juga terkenal
dimana-mana. Dan hal itu telah membuktikan dengan prestasi yang
diperlihatkan Clara. Pasti Rohmi juga akan memberikan prestasi yang sama.
Analogi
sebagai suatu proses penalaran untuk menurunkan suatu kesimpulan berdasarkan
kesamaan aktual antara dua hal itu dapat diperinci lagi untuk tujuan-tujuan
berikut:
1)
Untuk meramalkan kesamaan. Bila dewasa ini kita sering berbicara mengenai
ekologi dan ekosistem, satuan lingkungan hidup antara unsure-unsur
tumbuha-hewan-manusia, dan berusaha menjaga keharmonisan ekologi tersebut, maka
dapat juga dikemukakan bahwa perpindahan manusia ke suatu lingkungan baru dapat
merusak ekologi tersebut, bukan hanya karena terjadi penebangan hutan dan
sebagainya, tetapi juga hubungan dengan penduduk yang sudah ada dapat
mengganggu ekuilibrium yang ada. Barangkali kita dapat menolak pendapat itu
dengan mengatakan bahwa manusia bukan tumbuh-tumbuhan dan binatang, karena
manusia dapat menyesuaikan diri dengan manusia lainnya. Tetapi kebenaran
mengenai kesimpulan di atas toh tidak dapat disangkal begitu saja. Maka untuk
itulahmanusia-manusia yang hendak memasuki lingkungan yang baru itu harus
mempelajari situasi dan adat kebiasaan penduduk setempat untuk mencegah hal-hal
yang tak diinginkan.
2)
Untuk menyingkapkan kekeliruan. Pada suatu waktu orang-orang takut berpergian
dengan pesawat terbang, karena banyak kali terjadi kecelakaan dengan pesawat
terbang yang tidak sedikit banyak meminta korban. Bila demikian sebaiknya
orang-orang jangan tidur ditempat tidur, karena hampir semua manusia yang
meninggal normal, menemui ajalnya di tempat tidur. Kedua pikiran ini sama-sama kaburnya,
sehingga perlu ditolak.
3)
Untuk menyusun sebuah klasifikasi. Bila kita mengetahui mengenai suatu penyakit
dengan gejala-gejala tertentu dan belum tahu yang sebenarnya mengenai nama
penyakitnya, sekurang-krangnya dengan memperhatikan gejala gejala yang timbul,
penyakit itu dapat diklasifikasikan dalam kelas-kelass penyakit tertentu. Dan
klasifikasi sangat diperlukan dan selalu dapat diberikan sebelum proses induksi
atau deduksi.
Seperti
halnya dengan generalisasi yang tumpang tindih dengan hipotese, maka analogi
ini juag dapat tumpang tindih dengan hipotese. Tidak ada garis yang tegas
membedakan satu dari yang lainnya. Analogi induktif untuk meramalkan kesamaan
bisa juga merupakan hipotese, dan untuk menyusun klasifikasi jelas ia dapat
juga dimasukkan dalam klasifikasi.
Analogi
dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya
bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana
dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada. Contohnya pada
kata dewa-dewi, putra-putri, pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.
Contoh Analogi :
Kita banyak tertarik
dengan planet mars, karena banyak persamaannya dengan bumi kita. Mars dan Bumi
menjadi anggota tata surya yang sama. Mars mempunyai atsmosfir seperti bumi.
Temperaturnya hampir sama dengan bumi. Unsur air dan oksigennya juga ada.
Caranya mengelilingi matahari menyebabkan pula timbulanya musim seperti bumi.
Jika bumi ada mahluk. Tidaklah mungkin ada mahluk hidup diplanet Mars.
Dr. Maria C. Diamind
tertarik untuk meneliti pengaruh pil kontrasepsi terhadap pertumbuhan cerebal
cortex yang sangat rendah dibandingkan dengan tikus-tikus lain yang tidak
diinjeksi. Berdasarkan studi tiu, Dr. Diamond seorang profesor antomi dari
University of California menyimpulkan bahwa pil kontrasepsi dapat menghambat
perkembangan otak penggunanya. Dari contoh diatas, Dr. Diamond menganalogikan
anatomi tikus dengan manusia. Jadi, apa yang terjadi pada tikus akan terjadi
pula pada manusia.
DAFTAR PUSTAKA