Monday, 28 December 2015

FORMAT MAKALAH ILMIAH

Dalam membuat suatu makalah ilmiah diharuskan menulis sesuai dengan format yang baik dan benar. Berikut ini adalah format penulisan makalah ilmiah, yaitu:

1.Pembuka/Pendahuluan
Bagian ini menunjukkan tentang tema / judul tulisan ilmiah berupa makalah, pengesahan makalah, pengantar yang menjelaskan secara singkat untuk apa makalah dibuat, apa saja content yang dimuat disetiap halamannya, serta ringkasan singkat tentang sesuatu yang dikaji. Berikut sub bab dalam bagian pembuka mengikuti format yang baik dan benar:
- Halaman judul
- Halaman pengesahan
- Kata pengantar
- Daftar isi
- Ringkasan isi

2. Isi Makalah
Bagian isi makalah membahas tentang latar belakang penelitian dan pengerjaan makalah, masalah yang dikaji yang disusun secara sistematis, batasan materi dan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian dan pembuatan makalah. Berikut sub bab dalam bagian ini makalah:
-       Pendahuluan
-       Latar belakang masalah
-       Rumusan masalah
-       Pembatasan masalah
-       Tujuan penelitian
-       Manfaat penelitian

3. Tinjauan Teori
Keberadaan bab tinjauan teori dalam suatu makalah bertujuan untuk menampilkan teori yang relevan dari sumber terpercaya yang dapat dijadikan landasan berpikir selama melakukan penelitian dan analisa. Berikut sub bab dalam bagian tinjauan teori:
-       Pembahasan teori
-       Kerangka pemikiran, dan argumentasi keilmuan
-       Pengajuan hipotesis

4. Metodologi Penelitian
Bagian ini menjelaskan tentang cara pelaksanaan dan urutannya secara sistematis. Dari bagian ini kita dapat menentukan seberapa lama penelitian yang dilakukan. Berikut sub bab dalam bagian metodologi penelitian:
- Waktu dan tempat penelitian
- Metode dan rancangan penelitian
- Populasi dan sampel
- Instrumen penelitian
- Pengumpulan data dan analisis data

5. Penutup
Di bagian penutup terdapat kesimpulan dan saran, kita akan menyimpulkan hasil penelitian dan bahkan kalau memungkinkan juga disebutkan kendala-kendalanya. Saran disini dapat ditujukan pada calon pembaca atau orang yang berkaitan dengan bidang ilmu didalam makalah. Berikut sub bab dalam bagian penutup:
- Kesimpulan
- Saran

6. Daftar Pustaka
Pada bagian ini, penulis menyertakan daftar sumber referensi berupa nama pengarang, tahun terbit, judul, penerbit dan tempat diterbitkan. Bila ada dapat menyertakan dafta lampiran sekaligus. Berikut sub bab dalam bagian daftar pustaka:
-       Daftar pustaka
-       Daftar lampiran



DAFTAR PUSTAKA
http://hengkikristiantoateng.blogspot.com/2014/02/cara-membuat-makalah-yang-baik-dan-benar.html
http://www.abwaba.com/contoh-makalah.html

LAPORAN ILMIAH

LAPORAN ILMIAH

A. Pengertian Umum

Laporan ialah suatu wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan, atau gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk tulisan. Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan. Jika laporan ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis karangan ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah ialah sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu.
Laporan Ilmiah adalah laporan yang disusun melalui tahapan berdasarkan teori tertentu dan menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati oleh para ilmuwan (E.Zaenal Arifin,1993).
Dan menurut Nafron Hasjim & Amran Tasai (1992) Karangan ilmiah adalah tulisan yang mengandung kebenaran secara obyektif karena didukung oleh data yang benar dan disajikan dengan penalaran serta analisis yang berdasarkan metode ilmiah.
Laporan ilmiah adalah bentuk tulisan ilmiah yang disusun berdasarkan data setelah penulis melakukan percobaan, peninjauan, pengamatan, atau membaca artikel ilmiah.

Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan tentang laporan ilmiah.
1. Kegiatan menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan utama terakhir dari suatu
kegiatan ilmiah.
2. Laporan ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis secara benar, jelas, terperinci, dan ringkas.
3. Laporan ilmiah merupakan media yang baik untuk berkomunikasi di lingkungan akademisi atau sesama ilmuwan.
4. Laporan ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah secara jujur, jelas, dan tepat tentang prosedur, alat, hasil temuan, serta implikasinya.
5. Laporan ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga syarat-syarat tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan.
6. Laporan ilmiah, umumnya, mempunyai garis besar isi (outline) yang berbeda-beda, bergantung dari bidang yang dikaji dan pembaca laporan tersebut. Namun, umumnya, isi laporan terdiri atas tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi, dan penutup.

Suatu karya dapat dikatakan ilmiah jika memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Penulisannya berdasarkan hasil penelitian, disertai pemecahannya
2. Pembahasan masalah yang dikemukakan harus obyektif sesuai realita/ fakta
3. Tulisan harus lengkap dan jelas sesuai dengan kaidah bahasa, Pedoman Umum
4. Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD), serta Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI)
5. Tulisan disusun dengan metode tertentu
6. Tulisan disusun menurut sistem tertentu
7. Bahasanya harus lengkap, terperinci, teratur, ringkas, tepat, dan cermat sehingga tidak terbuka kemungkinan adanya ambiguitas, ketaksaan, maupun kerancuan.

Jenis Laporan Ilmiah 
a. Laporan Lengkap (Monograf).
1) Menjelaskan proses penelitian secara menyeluruh.
2) Teknik penyajian sesuai dengan aturan (kesepakatan) golongan profesi dalam bidang ilmu yang bersangkutan.
3) Menjelaskan hal-hal yang sebenarnya yang terjadi pada setiap tingkat analisis.
4) Menjelaskan (juga) kegagalan yang dialami,di samping keberhasilan yang dicapai.
5) Organisasi laporan harus disusun secara sistamatis (misalnya :judul bab,subbab dan seterusnya,haruslah padat dan jelas).

b. Artikel Ilmiah
1) Artikel ilmiah biasanya merupakan perasan dari laporan lengkap.
2) Isi artikel ilmiah harus difokuskan kepada masalah penelitian tunggal yang obyektif.
3) Artikel ilmiah merupakan pemantapan informasi tentang materi-materi yang terdapat dalam laporan lengkap.

c. Laporan Ringkas
Laporan ringkas adalah penulisan kembali isi laporan atau artikel dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti dengan bahasa yang tidak terlalu teknis (untuk konsumsi masyarakat umum).

B. Sistematika Laporan
Ilmiah Laporan ilmiah dapat berbentuk naskah atau buku karena berisi hal-hal yang terperinci berkaitan dengan data-data yang akurat dan lengkap. Secara umum, sistematika suatu laporan yang lengkap terdiri dari 3 bagian pokok, yaitu bagian pembuka, bagian isi, dan bagian penutup.

1. Bagian Pembuka
Bagian pembuka umumnya digunakan apabila laporan merupakan tulisan yang berdiri sendiri secara utuh. Untuk laporan penelitian dalam jurnal atau bagian dari sebuah buku, tidak seluruh unsur dalam bagian pembuka tersebut digunakan. Bagian pembuka ini terdiri atas :
a. Halaman judul: judul, maksud, tujuan penulisan, identitas penulis, instansi asal, kota penyusunan, dan tahun
b. Halaman pengesahan (jika perlu)
c. Halaman motto/semboyan (jika perlu)
d. Halaman persembahan (jika perlu)
e. Prakata;
f. Daftar isi;
g. Daftar tabel (jika ada)
h. Daftar grafik (jika ada)
i. Daftar gambar (jika ada)
j. Abstak : uraian singkat tentang isi laporan

2. Bagian Isi
Bagian isi merupakan menyajikan atau mengomunikasikan informasi ilmiah yang ingin disampaikan. Pada bagian isi inilah seluruh komponen pendahuluan, kajian pustaka dan kerangka teori, metodologi penelitian, hasil dan pembahasan, serta simpulan dan saran disajikan secara lengkap. Bagian isi terdiri dari :

a. Bab I Pendahuluan
Pendahuluan merupakan tulisan yang disusun untuk memberikan orientasi kepada pembaca mengenai isi laporan penelitian yang akan dipaparkan, sekaligus perspektif yang diperlukan oleh pembaca untuk dapat memahami informasi yang akan disampaikan Pendahuluan terdiri atas :
(1) Latar belakang
(2) Identitas masalah
(3) Pembatasan masalah
(4) Rumusan masalah
(5) Tujuan dan manfaat

b. Bab II :
Kajian Pustaka
Kajian pustaka mengungkapkan teori-teori serta hasil-hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan pada topik yang sama atau serupa. Berdasarkan analisis terhadap pustaka tersebut, peneliti dapat membatasi masalah dan ruang lingkup penelitian, serta menemukan variabel penelitian yang penting dan hubungan antarvariabel tersebut.

c. Bab III :
Metode
Pada bagian ini biasanya dijelaskan secara rinci mengenai desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan dan analisis data, serta kelemahan penelitian.

d. Bab IV :
Pembahasan
Pembahasan pada dasarnya merupakan inti dari sebuah tulisan ilmiah. Pada bagian ini penulis menyajikan secara cermat hasil analisis data serta pembahasannya berdasarkan kajian pustaka dan kerangka teori yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.

e. Bab V :
Penutup
Penutup berisi tentang kesimpulan dan saran dari laporan ilmiah tersebut. Kesimpulan adalah gambaran umum seluruh analisis dan relevansinya dengan hipotesis dari penelitian yang dilakukan. Kesimpulan diperoleh dari uraian analisis, interpretasi dan deskripsi yang telah dituliskan pada bagian analisis dan pembahasan. Untuk menulis simpulan, penulis perlu mengajukan pertanyaan pada diri sendiri tentang hasil apa yang paling penting dari penelitian yang dilakukan. Jawaban dari pertanyaan tersebutlah yang dituliskan pada bagian simpulan. Pada bagian akhir, biasanya simpulan disertai dengan saran mengenai penelitian lanjut yang dapat dilakukan

3. Bagian Penutup
a. Daftar Pustaka
b. Daftar Lampiran
c. Indeks daftar istilah

C. Langkah-Langkah Membuat Laporan 
Agar dapat menyusun laporan yang baik dan efektif, perlu dipersiapkan dengan matang. Hal-hal yang perlu dilakukan adalah seperti berikut.
1. Menetapkan tujuan laporan Pembuat laporan harus tahu, untuk apa laporan dibuat dan siapa yang akan membaca laporan tersebut.

2. Menentukan Bahan Laporan Bahan-bahan laporan yang dapat digunakan adalah:
(1) surat-surat keputusan
(2) notulen hasil rapat
(3) buku-buku pedoman
(4) hasil kegiatan
(5) hasil penelitian
(6) hasil diskusi

3. Menentukan cara penngumpulan data Cara pengumpulan data yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.
(1) Membuat petunjuk pelaksanaan bagi peneliti yang menjelaskan sasaran dan penyesuaian kegiatan
(2) Melakukan wawancara
(3) Mengumpulkan dokumen pelaksanaan kegiatan
(4) Penyusunan daftar pengecekkan untuk melihat data yang ada dan yang tidak ada

4. Mengevaluasi Data Data yang telah dikumpulkan dievaluasi untuk dibuat suatu simpulan.

5. Membuat Kerangka Laporan Kerangka laporan dibuat sesuai dengan sistematika laporan.

D. Teknik Penulisan Daftar Pustaka 
Daftar pustaka atau bibliografi yang berisi buku, makalah, artikel, atau bahan lainnya mempunyai pertalian dengan sebuah tulisan atau sebagian dari tulisan yang sedang dibuat. Melalui daftar pustaka, pembaca dapat mengetahui keseluruhan sumber yang digunakan dalam tulisan yang dibacanya sehingga dapat merujuk pada sumber asli Unsur-unsur yang ditulis dalam daftar pustaka secara berturut-turut meliputi: nama penulis, tahun penerbitan, judul tulisan, kota tempat penerbitan, dan nama penerbit.
Penulisan daftar pustaka, secara umum adalah sebagai berikut.
1. Daftar Pustaka disusun secara alfabet (A,B,C,.....) berturut-turut dari atas ke bawah tanpa menggunakan angka arab, tanda hubung, dan semacamnya.

2. Cara penulisan sebuah sumber pustaka berturut-turut adalah sebagai berikut.
a. Penulisan nama pengarang Nama pengarang bagian belakang (nama akhir atau nama keluarga) ditulis lebih dahulu, diikuti tanda koma baru nama bagian depan kemudian diikuti titik. Jika buku disusun oleh sebuah komisi atau lembaga, dipakai menggantikan nama pengarang. Jika tidak ada nama pengarang, urutannya harus dimulai dengan judul buku.
b. Menuliskan tahun terbit buku, diikuti tanda titik
c. Menuliskan judul buku, diberi garis bawah atau ditulis dengan huruf miring, diikuti tanda titik
d. Menuliskan tempat atau kota penerbitan, diikuti tanda titik dua.
e. Menuliskan nama penerbit dan diikuti tanda titik

3. Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama penulisnya, sumber ditulis dari buku yang lebih dulu terbit diikuti buku yang terbit kemudian.

4. Bila tidak ada nama penulis, judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan alfabet.

5. Jarak antara baris dan baris untuk satu referensi adalah satu spasi tetapi jarak antara pokok dengan pokok adalah dua spasi.

6. Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak empat ketukan mesin tik.

7. Apabila sebuah referensi ditulis oleh lebih dari dua orang penulis, hanya satu nama yang dicantumkan dalam daftar pustaka dengan susunan nama terbalik. Untuk nama penulis lainnya disingkat dkk atau dll.

E. Format Penulisan Laporan
Ukuran dan Jenis Kertas Format penulisan sesuai dengan sistematika laporan formal di atas. Format penulisannya tergambarkan dalam daftar isi dengan pengetikan atau penulisan yang teratur, terperinci, dan jelas bagian-bagiannya. Adapun teknik penulisan meliputi hal-hal sebagai berikut
1. Margin Ukuran margin terdiri atas batas kiri dan batas atas 4 cm. Serta batas kanan dan batas bawah 3 cm dari pinggir kertas. Semua tulisan termasuk tabel dan gambar berada dalam margin. Subjudul bagian bawah halaman harus diikuti dengan dua baris penuh di bawahnya, bila tidak memungkinkan subjudul ditulis pada halaman berikutnya. Begitupun kata terakhir pada suatu halaman tidak boleh dipisahkan ke halaman berikutnya tetapi seluruh kata ditulis pada halaman berikutnya.

2. Spasi Secara umum keseluruhan tulisan menggunakan spasi ganda. Kecuali untuk tabel, daftar pustaka, dan kutipan mempergunakan pula spasi tunggal (sesuai dengan aturan penulisan kutipan dan daftar pustaka). Alinea baru dapat dimulai dengan perbedaan spasi.

3. Penomoran Penomoran meliputi penomoran halaman, bab, subbab, dan rincian uraian.
a. Penomoran Halaman Halaman-halaman pendahuluan diberi nomor dengan menggunakan angka romawi kecil. Halaman-halaman isi dan penunjang menggunakan angka arab. Letak penomoran halaman ditempatkan di tengah dan dua spasi di atas margin bawah (bottom, center, headfooter 2,2 cm)
b. Penomoran Bab dan Subbab Penomoran mempergunakan penanda urutan sebagai berikut.
(1) Tingkat pertama dengan tanda: I, II, III, IV, V, dan seterusnya.
(2) Tingkat kedua dengan tanda: 1.1, 1.2, 1.3, 1.4, 1.5, dan seterusnya.
(3) Tingkatan ketiga dengan tanda: 1.1.1, 1.1.2, 1.1.3, 1.1.3, 1.1.4, 1.1.5, dan seterusnya.
(4) Tingkatan keempat dengan tanda: 1.1.1.1, 1.1.1.2, 1.1.1.3, 1.1.1.4, dan seterusnya.
(5) Tingkatan kelima dengan tanda: 1.1.1.1.1, 1.1.1.1.2, 1.1.1.1.3, 1.1.1.1.4, dan seterusnya.

4. Tabel atau Gambar
a. Tabel Sebuah tabel terdiri atas nomor dan judul tabel, stub, box head, dan body. Nomor tabel ditulis dengan angka arab. Penomoran tabel menurut bab, misalnya nomor tabel 2.1, artinya tabel tersebut tabel pertama yang ada pada bab kedua. Judul harus padat dan dapat memberikan keterangan tentang data yang tercantum dalam tabel. Judul ditulis dengan huruf kapital setiap unsur katanya kecuali kata hubung. Apabila tabel bersumber pada tulisan atau referensi lain, tuliskan sumber referensinya pada bawah tabel.
b. Gambar Istilah gambar mencakup di dalamnya diagram bundar, batang, garis, histogram, dan sebagainya. Gambar harus diberi nomor dan judul. Pemberian nomor dan judul tidak berbeda dengan pemberian nomor dan judul pada tabel. Perbedaannya terletak pada penempatan. Nomor dan judul gambar diletakkan di bawah gambar.

5. Bahasa Bahasa yang dipergunakan dalam laporan ilmiah harus mengandung kejelasan dan reproduktif. Untuk ejaan dan peristilahan berpedoman pada EYD dan Pedoman Pembentukan Istilah.

6. Jenis Kertas Jenis kertas yang dipakai adalah jenis HVS, ukuran folio, atau kuarto bergantung pada aturan yang telah ditetapkan.


DAFTAR PUSTAKA
https://haririyanto.wordpress.com/2015/05/30/softskill-bahasa-indonesia-3/
http://mikhaanitaria.blogspot.co.id/2010/04/laporan-ilmiah.html

Monday, 16 November 2015

KONSEP LAPORAN ILMIAH

Nama             :   Dinda Anugrah Mutiara
Kelas              :   3EB25
NPM               :   22213547



KONSEP MENULIS LAPORAN ILMIAH
Karya tulis mempunyai banyak ragam tergantung dari tujuan, manfaat, sumber penulisan, dan aspek-aspek lainnya. Karya tulis ilmiah dapat didefinisikan sebagai laporan tertulis tentang (hasil) suatu kegiatan ilmiah. Definisi yang lebih kompleks dapat dikemukakan bahwa pengertian karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu masalah berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang didapat dari suatu penelitian, baik penelitian lapangan, tes laboratorium, ataupun kajian pustaka yang didasarkan pada pemikiran atau metode ilmiah yang logis dan empiris.

Jenis – Jenis Karya Tulis Ilmiah
Ada berbagai macam cara penggolongan jenis karya tulis ilmiah yang didasarkan pada :
– Cara penulisan, yaitu ada karya tulis ilmiah murni yang biasanya ditujukan untuk konsumsi kalangan cendekiawan atau profesi dan karya tulia ilmiah yang ditujukan untuk masyarakat umum dengan tujuan membangkitkan motivasi terhadap suatu pemecahan masalah.
– Sumber Utama yang digunakan dalam penulisan, yaitu berupa :
– Laporan Kasus, yaitu laporan tentang suatu hasil pengamatan/tindakan pemecahan masalah yang belum banyak diketahui orang.
– Laporan Penelitian yaitu suatu laporan tentang penelitian yang telah diselesaikan oleh penulis dimana masalah penelitiannya diambil dari sekelompok anggota masyarakat dan dilakukan berdasarkan metodologi yang rinci dan terarah.
– Studi Kepustakaan merupakan penalaahan gagasandari berbagai ahli tentang suatu masalah untuk dibandingkan kemudian disimpulkan menurut pandangan penulis.

1.     Berdasarkan bentuk karangannya, diantaranya yaitu :
– Makalah, merupakan segala bentuk karya tulis baik berupa pembahasan ataupun hasil karangan tentang suatu pokok bahasan.
–   Skripsi, yaitu suatu karya tulis singkat yang didasari oleh penelitian berupa bahan – bahan bacaan atau observasi lapangan.
–  Tesis merupakan karya tulis singkat yang didasari oleh penelitian berupa bahan – bahan bacaan atau observasi lapangan secara lebih mendalam dan merupakan laporan penelitian yang dilakukan secara seksama berdasarkan metodologi penelitian yang biasanya merupakan karya tulis akhir Program Strata Dua/ Magister atau Program Spesialis Satu.
– Disertasi merupakan istilah yang digunakan untuk karya tulis ilmiah yang dibuat dalam mencapai gelar di sebuah Universitas yaitu Program Strata Tiga/ Doktor (Haryanto, AG. 2000).

Manfaat Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Menurut Sikumbang dalam Haryanto, AG (2000) ada 6 manfaat dari penulisan karya tulis ilmiah, yaitu sebagai berikut :
(a)      Melatih mengembangan ketrampilan membaca efektif.
(b)      Melatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai literatur, mengambil sarinya dan mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih matang.
(c)      Memperkenalkan penulis pada kegiatan kepustakaan.
(d)     Meningkatkan ketrampilan dalam mengorganisasi dan menyajikan fakta secara jelas dan sistematis.
(e)      Memperoleh kepuasan intelektual.
(f)      Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan (Zaenal Arifin, E, 2008).

Tahap – Tahap Penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Pada dasarnya dalam penyusunan karya tulis ilmiah terdapat 5 tahap, yaitu Persiapan, Pengumpulan data, Pengorganisasian dan pengonsepan, pemeriksaan/ penyuntingan konsep dan  penyajian.
1.     Tahap persiapan, meliputi pemilihan topik/ masalah, penentuan judul dan pembuatan kerangka karangan.
2.     Tahap pengumpulan data, meliputi pencarian keterangan dari berbagai literatur, pengumpulan keterangan/data dari pihak – pihak yang dianggap mengetahui masalah yang akan diteliti dan yang terakhir yaitu melakukan percobaan atau pengujian di lapangan atau laboratorium.
3.     Tahap pengorganisasian dan pengonsepan ini meliputi pengelompokan data yaitu menelaah bagian – bagian yang harus didahulukan kemudian lakukan pengonsepan berdasarkan data tersebut.
4.     Pemeriksaan/ penyuntingan konsep, yang termasuk dalam tahap ini adalah pengecekan dan membaca kembali naskah seta penyaringan kekurangan yang ada.
5.     Penyajian, yang termasuk dalam tahap ini adalah pengetikan hasil penelitian (Zaenal Arifin, E, 2008)

Hambatan dalam Penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Menurut Danim (2003), salah satu kendala yang dapat disebut sebagai kendala utama penyelesaian akhir program, adalah kesukaran penulisan karya tulis akhir dan hal ini sering kali menjadi salah satu faktor penghambat. Beberapa hambatan dalam kesalahan umum yang sering terjadi dikalangan mahasiswa dalam proses perkuliahan karya tulis akhir adalah sebagai berikut :
–            Kesalahan dalam perumusan studi penelitian
–            Kesalahan dalam penelusuran pustaka
–            Kesalahan dalam proses pengumpulan data penelitian
–            Kesalahan dalam penggunaan instrument pengukuran standart
–            Kesalahan dalam penerapan alat-alat statistik
–            Kesalahan dalam menyusun rancangan penelitian dan metodologi
–            Kesalahan dalam teknik pengumpulan data
–            Kesalahan dalam aplikasi metode penelitian.

Daftar Pustaka


SKRIPSI, TESIS, DISERTASI



Nama             :   Dinda Anugrah Mutiara
Kelas              :   3EB25
NPM               :   22213547


Skripsi
Skripsi merupakan karya tulis ilmiah atau karangan ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan dari pendapat orang lain. selain itu skripsi dibuat bertujuan untuk mendapatkan gelar sarjana (S1) bagi para mahasiswa yang ingin mendapatkan gelar sarjana.
Skripsi dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
- Langsung ( observasi Lapangan)
- Tidak Langsung ( studi Kepustakaan


Tesis
Tesis merupakan karya ilmiah yang mengungkapkan pengetahuan baru dengan melakukan pengujian tehadap suatu hipotesa. jadi misal ada suatu hipotesa atau atau sesuatu yang masih praduga atau butuh diuji kebenarannya maka dilakukanlah pengujian terhadap praduga tersebut. tesis sifatnya lebih mendalam daripada skripsi. tesis ditulis untuk meraih gelar magister (S2).


Disertasi
Merupakan karya tulis ilmiah yang mengemukakan teori baru yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta secara empiris dan objektif. Disertasi ini ditulis untuk meraih gelar doktor (S3).


Perbedaan Skripsi, Tesis, Disertasi
Perbedaan dari ketiga jenis karya ilmiah itu  secara umum adalah perbedaan dalam mendapatkan gelar. pada skripsi gelar yang akan di dapat adalah sarjana (S1), pada tesis gelar yang dapat diperoleh adalah magister (S2), dan pada disertasi gelar yang didapat adalah doktor (S3) selain perbedaan gelar yang didapat ketiga karya ilmiah tersebut memilik perbedaan lainnya.disertasi bobot akademisnya lebih besar daripada tesis, dan tesis bobot akademisnya lebih besar dari skripsi. selain itu permasalahan yang dibahas dalam ketiga karya ilmiah itu berbeda. pada disertasi permasalahan yang dibahas lebih luas dan mendalam daripada kedua karya ilmiah lainnya karena hasil dari disertasi merupakan teori baru atau sesuatu yang baru dan asli diciptakan. pada tesis permasalahan yang dibahas lebih mendalam daripada skripsi.


Daftar Pustaka

Monday, 2 November 2015

PENGERTIAN PENYUSUNAN SINTESIS

Nama             :   Dinda Anugrah Mutiara
Kelas              :   3EB25
NPM               :   22213547

Sintesis diartikan sebagai komposisi atau kombinasi bagian-bagian atau elemen-elemen yang membentuk satu kesatuan. Selain itu, sintesis juga diartikan sebagai kombinasi konsep yang berlainan menjadi satu secara koheren, dan penalaran induktif atau kombinasi dialektika dari tesis dan antitesis untuk memperoleh kebenaran yang lebih tinggi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003) sintesis diartikan sebagai “paduan berbagai pengertian atau hal sehingga merupakan kesatuan yang selaras atau penentuan hukum yang umum berdasarkan hukum yang khusus.”
Pengertian ini sejalan dengan pendapat Kattsoff (1986) yang menyatakan bahwa maksud sintesis yang utama adalah mengumpulkan semua pengetahuan yang dapat diperoleh untuk menyusun suatu pandangan dunia. Dalam perspektif lain “sintesis” merupakan kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan menyatakan berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang ada sehingga terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh. Kata kerja operasional yang dapat digunakan adalah mengategorikan, mengombinasikan, menyusun, mengarang, menciptakan, mendesain, menjelaskan, mengubah, mengorganisasi, merencanakan, menyusun kembali, menghubungkan, merevisi, menyimpulkan, menceritakan, menuliskan, mengatur.. Metode Sintesis Melakukan penggabungan semua pengetahuan yang diperoleh untuk menyusun satu pandangan dunia.

Cara Membuat Sintesis Tulisan
                Sejumlah syarat yang harus diperhatikan oleh penulis dalam membuat sintesis, diantaranya :
1.       Penulis harus bersikap objektif dan kritis atas teks yang digunakannya.
2.       Bersikap kritis atas sumber yang dibacanya.
3.       Sudut pandang penulis harus tajam.
4.       Penulis harus dapat mencari kaitan antara satu sumber dengan sumber lainnya, dan
5.       Penulis harus menekankan pada bagian sumber yang diperlukannya.

Daftar Pustaka