Tuesday, 25 March 2014

Bagaimana kondisi perekonomian Indonesia pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono?

Perkembangan pemerintahan NKRI pasca jatuhnya kekuasaan orde baru atau yang biasa disebut era reformasi yang difokuskan pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. SBY juga merupakan presiden Indonesia yang pertama kali berhasil melaksanakan masa pemerintahannya secara penuh di masa reformasi ini. Pada masa pemerintahan SBY ini terdapat beberapa kondisi dan kebijakan yang ditempuh baik dalam bidang politik, hukum, ekonomi, pendidikan, sosial, maupun budaya. Terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono atau yang terkenal dengan sebutan SBY, telah membuat babak baru dalam perjalanan sejarah Indonesia.

Kondisi perekonomian Indonesia pada masa pemerintahan SBY mengalami perkembangan yang sangat baik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh pesat di tahun 2010 seiring pemulihan ekonomi dunia pasca krisis global yang terjadi sepanjang 2008 hingga 2009.Terbukti, perekonomian Indonesia mampu bertahan dari ancaman pengaruh krisis ekonomi dan finansial yang terjadi di zona Eropa. Kinerja perekonomian Indonesia akan terus bertambah baik, tapi harus disesuaikan dengan kondisi global yang sedang bergejolak. Ekonomi Indonesia akan terus berkembang, apalagi pasar finansial, walaupun sempat terpengaruh krisis, tetapi telah membuktikan mampu bertahan. Sementara itu, pemulihan ekonomi global berdampak positif terhadap perkembangan sektor eksternal perekonomian Indonesia.

Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berhasil mendobrak dan menjadi katarsis terhadap kebuntuan tersebut. Korupsi dan kemiskinan tetap menjadi masalah di Indonesia. Namun setelah beberapa tahun berada dalam kepemimpinan nasional yang tidak menentu, SBY telah berhasil menciptakan kestabilan politik dan ekonomi di Indonesia.

Munculnya kebijakan pembelian minyak dengan patokan harga dunia membuat masyarakat semakin menderita. Fluktuasi harga minyak yang berubah-ubah membawa ketidakpastian harga minyak bumi. Dampaknya masyarakat diombang-ambingkan dengan harga minyak yang tidak pasti. Patokan harga luar negeri yang relatif tinggi bagi masyarakat Indonesia membuat beberapa sektor perekonomian mengalami kenaikan harga. Pemerintah lewat kebijakan penegakan hukum telah dapat mengembalikan kepercayaan rakyat untuk menyerahkan mandat pemerintahan kepada eksekutif,sehingga dalam periode kepemimpinan SBY ini masyarakat lebih memandang bahwapemerintah serius dalam menangani masalah perekonomian yang berdampak pada peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat . Permasalahan Pada masa Orde Baru, perkembangan ekonomi dan politik terlihat jelas. Tetapi,rakyat dikekang sehingga tidak ada kebebasan berpendapat. Setelah reformasi telahberlangsung pergantian kepemerintahan.

Bank Indonesia (BI) memperkirakanpertumbuhan ekonomiIndonesia dapat mencapai5,5-6 persen pada 2010 danmeningkat menjadi 6-6,5persen pada 2011. Dengan demikian prospek ekonomi Indonesia akan lebih baikdari perkiraan semula. Sementara itu,pemulihan ekonomi global berdampak positif terhadap perkembangan sektoreksternal perekonomianIndonesia. Kinerja ekspor nonmigas Indonesia yang pada triwulan IV-2009 mencatat pertumbuhan cukup tinggi yakni mencapai sekitar 17 persen dan masih berlanjut pada Januari 2010. Salah satu penyebab utama kesuksesan perekonomian Indonesia adalah efektifnya kebijakan pemerintah yang berfokus pada disiplin fiskal yang tinggidan pengurangan utang Negara. Perkembangan yang terjadi dalam lima tahunterakhir membawa perubahan yang signifikan terhadap persepsi duniamengenai Indonesia. Pertumbuhan makro ekonomi yang pesat belum menyentuh seluruh lapisan masyarakat secara menyeluruh. Walaupun Jakarta identik dengan vitalitas ekonominya yang tinggi dan kota-kota besar lain di Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang pesat, masih banyak warga Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Tingkat pertumbuhan ekonomi periode 2005-2007 yang dikelola pemerintahan SBY-JK relatif lebih baik dibanding pemerintahan selama era reformasi dan rata-rata pemerintahan Soeharto (1990-1997) yang pertumbuhan ekonominya sekitar 5%. Tetapi, dibanding kinerja Soeharto selama 32 tahun yang pertumbuhan ekonominya sekitar 7%, kinerja pertumbuhan ekonomi SBY-JK masih perlu peningkatan. Rata-rata pertumbuhan ekonomi pemerintahan SBY-JK selama lima tahun menjadi 6,4%, angka yang mendekati target 6,6% Kebijakan menaikkan harga BBM 1 Oktober 2005 dan sebelumnya Maret 2005, ternyata berimbas pada situasi perekonomian tahun-tahun berikutnya.

Pemerintahan SBY-JK memang harus menaikkan harga BBM dalam menghadapi tekanan APBN yang makin berat karena lonjakan harga minyak dunia. Penyumbang inflasi terbesar adalah kenaikan biaya transportasi lebih 40% dan harga bahan makanan 18%. Core inflation pun naik menjadi 9,4%, yang menunjukkan kebijakan Bank Indonesia (BI) sebagai pemegang otoritas moneter menjadi tidak sepenuhnya efektif. Inflasi yang mencapai dua digit ini jauh melampaui angka target inflasi APBNP II tahun 2005 sebesar 8,6%. Inflasi sampai bulan Februari 2006 (YoY) masih amat tinggi 17,92%, bandingkan dengan Februari 2005 (YoY) 7,15% atau Februari 2004 (YoY) yang hanya 4,6%. Efek inflasi tahun 2005 cukup berpengaruh terhadap tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), yang menjadi referensi suku bunga simpanan di dunia perbankan. Maka sangat ironis bahwa dalam kemiskinan, para supir angkot harus mensubsidi setiap liter premium yang dibelinya kepada pemerintah. Sungguh ironis ditengah kelangkaan minyak tanah, para nelayan turut mensubsidi setiap liter solar yang dibelinya kepada pemerintah. Dalam kesulitan ekonomi global, pemerintah bahkan memperoleh keuntungan Rp 1 triluin dari penjualan premium dan solar kepada rakyatnya sendiri. Inilah sejarah yang tidak dapat dilupakan. Selama lebih 60 tahun merdeka, pemerintah selalu membantu rakyat miskin dengan menjual harga minyak yang lebih ekonomis (dan rendah), namun sekarang sudah tidak lagi rakyatlah yang mensubsidi pemerintah. Berdasarkan janji kampanye dan usaha untuk merealisasikan kesejahteraan rakyat, pemerintah SBY-JK selama 4 tahun belum mampu memenuhi target janjinya yakni pertumbuhan ekonomi rata-rata di atas 6.6%. Sampai tahun 2008, pemerintah SBY-JK hanya mampu meningkatkan pertumbuhan rata-rata 5.9% padahal harga barang dan jasa (inflasi) naik di atas 10.3%. Ini menandakan secara ekonomi makro, pemerintah gagal mensejahterakan rakyat. Tidak ada prestasi yang patut diiklankan oleh Demokrat di bidang ekonomi.

Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mencatat, pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla memperbesar utang dalam jumlah sangat besar. Berdasarkan catatan koalisi, utang pemerintah sampai Januari 2009 meningkat 31 persen dalam lima tahun terakhir. Posisi utang pada Desember 2003 sebesar Rp 1.275 triliun. Adapun posisi utang Janusari 2009 sebesar Rp 1.667 triliun atau naik Rp 392 triliun. Apabila pada tahun 2004, utang per kapita Indonesia Rp 5,8 juta per kepala, pada Februari 2009 utang per kapita menjadi Rp 7,7 juta per kepala. Memerhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2004-2009, koalisi menilai rezim sekarang ini adalah rezim anti-subsidi. Hal itu dibuktikan dengan turunnya secara drastis subsidi. Pada tahun 2004 jumah subsidi masih sebesar 6,3 persen dari produk domestik bruto. Namun, sampai 2009, jumlah subsidi untuk kepentingan rakyat tinggal 0,3 persen dari PDB.

Presiden SBY mengakui, jika dilihat sekilas pembangunan ekonomi pemerintahannya hanya berkaitan dengan investasi bisnis dan pembangunan ekonomi skala menengah dan skala besar. Tapi SBY menegaskan, tanpa investasi besar, ekonomi Indonesia takkan terangkat. Panjang lebar SBY menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah hal yang amat penting dan tak bisa dipisahkan dari pertumbuhan ekonomi riil masyarakat. Jadi arah pembangunan ekonomi sudah benar. Kalau masih ada kekurangan di sana dan di sini, ada koreksi, pemerintah terbuka akan kritik itu," tegas Susilo Bambang Yudhoyono.

Susilo Bambang Yudhoyono mempunyai cara sendiri menjadi pembangunan pertanian Indonesia berhasil. Bahkan cara ini lah yang digunakan Indonesia sejak SBY memimpin. Cara pembangunan pertanian itu, SBY menyebutnya sebagai strategi pembangunan ekonomi ‘jalan tengah’. Strategi ini menggabungkan dua mekanisme pembangunan ekonomi.

“Pertama, strategi pembangunan ekonomi me-lalui pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada kekuatan ekonomi pasar untuk menentukan arah pembangunan. Peranan yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini adalah menciptakan pasar yang dapat berfungsi secara efisien dan efektif,” papar SBY di IPB Bogor, Jawa Barat, Jumat (20/12). Hanya saja, menurut SBY model ini tidak mampu mewujud-kan perekonomian yang equitable.  Terlebih, sering gagal menghadirkan keadilan, antara lain tertinggal-nya kaum rentan dan miskin dari pertumbuhan ekonomi yang cepat.

“Kedua, pembangunan ekonomi yang lebih menekankan perlunya keterlibatan pemerintah yang besar dalam pembangunan. Keterlibatan pemerintah harus dilakukan sejak dari perancangan strategis sampai dengan tahap implementasinya. Model pem-bangunan pertanian merupakan pengejawantahan dari konsep command and centralized-economy atau konomi komando,” jelas SBY. Dua tipe pembangunan ekonomi itu SBY gabungkan menjadi satu tipe pembangunan ekonomi pertanian. Dalam tipe gabungan itu, intervensi kebijakan pemerintah diperlukan dengan tetap melibatkan sektor lain seperti swasta, BUMN, dan koperasi.

Ada enam prioritas pembangunan yang ditetapkan Presiden dalam rapat kabinet:
1.      Pertumbuhan ekonomi
2.      Penciptaan lapangan pekerjaan
3.      Stabilitas harga
4.      Pengentasan kemiskinan
5.      Ketahanan pangan
6.      Ketahanan energi
"Apapun yang terjadi di dunia akibat perubahan iklim, produksi, pangan di dalam negeri kita harus ada. Ini berarti suplai harus ada, agar harga terjangkau. Demikian juga dengan energi," kata Presiden SBY. SBY mengaku sudah berdiskusi dengan Wakil Presiden Boediono untuk menyukseskan rencana tersebut. "Kami usahakan bereskan semua, apakah itu kebijakan, regulasi, dan iklim. Dengan demikian, tahun 2013 dan 2014 kami siap menghadapi tantangan global dan tetap fokus pada enam sasaran yang telah saya sampaikan tadi," tegas SBY.
Pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, prioritas utama terhadap terciptanya suatu perekonomian nasional yang tangguh dalam pembangunan ekonomi nya lebih ke arah investasi bisnis dan sektor pertanian,perikanan,peternakan dan kehutanan.

Kemudian dalam 10 tahun terakhir (1998-2008), pembangunan di Indonesia mengalami kemajuan signifikan. Pertumbuhan ekonomi, misalnya, pada tahun 1998 minus 13.1 persen. Pada SBY tampil sebagai Presiden, tahun 2004, pertumbuhan ekonomi naik pesat menjadi 5.1 persen. Dan tahun 2008 diproyeksikan sebesar 6,4 persen. Cadangan devisa yang semula 33.8 miliar dolar AS, pada tahun 2008 naik menjadi 69.1 persen. Tingkat kemiskinan juga terus berkurang. Pada tahun 1998, angka kemiskinan mencapai 24.2 persen. Pada masa awal Presiden SBY, tingkat kemiskinan ini turun menjadi 16.7 persen. Dan pada 2008 tinggal 15.4 persen dari total penduduk Indonesia. Utang kepada Dana Moneter Internasional (IMF) dipangkas habis pada masa pemerintahan SBY. Tengok saja, pada tahun 1998, utang Indonesia kepada IMF sebesar 9.1 miliar dolar AS. Pada tahun 2006, dua tahun setelah memimpin Indonesia, Presiden SBY berhasil melunasi seluruh utang kita sebesar 7.8 miliar dolar AS.


Selengkapnya, lihat data-data laju pembangunan Indonesia 10 tahun terakhir berikut. Data-data ini berasal dari BPS.


















"Masyarakat desa sangat merasakan pertumbuhan ekonomi," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf, Kamis (26/12), di Jakarta.

Nurhayati menambahkan, saat ini masyarakat desa sudah menikmati program-program pemberdayaan ekonomi yang dicanangkan pemerintah. Contohnya, program PNPM Mandiri yang berhasil menciptakan pembangunan infrastruktur di desa, jalan-jalan, dan subsidi pupuk.

"Keberhasilan pemerataan pembangunan juga bisa dilihat dari akses pendidikan yang bisa dinikmati seluruh masyarakat desa. Pemerintah telah mencanangkan program bidik misi. Mahasiswa yang ikut program ini tidak hanya bebas kuliah tapi dapat insentif Rp 600 ribu per bulan," katanya. Ironisnya, klaim Demokrat itu bertentangan dengan data yang pernah dikeluarkan Badan Pusat Statistik. Menurut BPS, pada 2002 ada 20 persen orang kaya di Indonesia yang menikmati 41 persen pendapatan nasional. Tahun 2012, saat SBY-Boediono memerintah, orang-orang kaya menikmati 49 persen pendapatan nasional atau hampir separuh dari total pendapatan negara. Hal sebaliknya terjadi di kalangan masyarakat miskin. Pada 2002, 40 persen kelompok miskin hanya menikmati 20 persen pendapatan nasional. Angka itu terus menurun pada 2012 saat orang miskin hanya menikmati 16 persen pendapatan nasional. Artinya, hasil pembangunan semakin sedikit dinikmati orang miskin.
Masih menurut BPS, persoalan ekonomi tidak hanya menyangkut kesenjangan distribusi pendapatan masyarakat. Dari data BPS 2012, sebanyak 57,6 persen PDB Indonesia dihasilkan Pulau Jawa dan Bali. Sisanya sebanyak 23,7 persen dihasilkan Sumatera, 9,8 persen dihasilkan Kalimantan. Sedangkan Kawasan Timur yang meliputi Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua hanya menghasilkan PDB 9 persen. Fakta ini menunjukkan 80 persen kegiatan perekonomian terjadi di Pulau Jawa.
Ketua DPD Irman Gusman mengatakan, kesenjangan ekonomi menyebabkan tingginya angka daerah tertinggal di kawasan Indonesia bagian timur. Persentase jumlah orang miskin di kawasan itu dua kali lebih tinggi daripada rata-rata nasional.

KESIMPULAN
Bahwa pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, terjadi banyak kemajuan di berbagai bidang. Hal ini dikarenakan kemajuan teknologi dan kebebasan berpendapat. Akan tetapi Indonesia masih memerlukan banyak perbaikan. Namun apa yang telah dicapai selama ini merupakan hasil dari visi dan perencanaan pemerintahan SBY. Dapat dibayangkan hal-hal lain yang akan terjadi dalam pemerintahan yang akan berjalan untuk beberapa tahun ke depan lagi. Namun, terdapat beberapa kemunduran juga. Kita tidak dapat melihat kesuksesan suatu pemerintahan hanya dengan satu pandangan. Kita harus memandang dari berbagai sisi. Jika dibandingkan dengan pemerintahan pada masa Orde Baru, memang dalam beberapa bidang terlihat kemunduran. Tetapi bisa saja hal ini dikarenakan pada masa Orde Baru kebebasan pers dikekang sehingga bagian buruk pada Orde Baru tidak terlihat. Di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, musyawarah mufakat diutamakan. Sehingga pengambilan kebijakan terkesan lambat. Meski begitu, musyawarah mufakat ini dilakukan untuk kepentingan bersama. Sehingga dapat dikatakan, pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono telah cukup berkembang dibandingkan masa-masa sebelumnya dalam hal demokrasi.

SUMBER

Sunday, 23 March 2014

POWERPUFF

This is my first blog and i wanna tell you about my beloved unbiological sisters from another mother, sincerely my best friend.


POWERPUFF

Well, i have two amazing friends who always beside me when i'm down and happy. They're my favorite neighbor. Their name are Hani and Lia. Hani is a collage student like me and Lia still in senior high school. Even though we have different age but it doesn't matter because we always supporting and trying to give our best for each other.

Our friendship began when i was a little kid with Lia because at that time Hani hadn't moved from her old house in Rawamangun to  Harapan Baru. I knew Lia for a long time because we were at the same elementary school and she was my junior. Lia, Hani and i was close for each other when there was a celebrations on August 17 and we were participated to dance at that celebration. That was the first time i met Hani and to be honest she always smiled at me, so i thought that she was kinda friendly girl. I didn't know how but after that celebration we were started to played together and promised to each other at the next day to became a good friends. Year by year we spent our weekend together. Most the time they played at my house and slept over night in my bedroom. 

I never get bored to play with them until now and we called our self as POWERPUFF because there was an action figure named 'powerpuff girl' and they're 3 was girls who always together until they grow up together hahaha

In short, i feel so blessed to have them in my life. Thanks to Allah to bring me such a best friends like them. I hope our friendship will be last forever. I love you girls so much damn!




xoxo


p.s: sorry if there's a mistake in my writing :)